Kamis, 16 Maret 2023 – 15:34 WIB
Perjalanan Kabargadget – Ada banyak tradisi di bulan Ramadhan. Setiap daerah juga memiliki tradisi khasnya masing-masing yang tentunya menjadi momen menarik yang kamu tunggu-tunggu.
Di Kota Semarang, salah satu tradisi yang hadir setiap menjelang dan selama bulan Ramadan adalah tradisi tengtengan. Apa itu? Yuk, scroll untuk mengetahui lebih lanjut.
Teng-tengan adalah hiasan yang terbuat dari kertas yang disusun sedemikian rupa dengan rangka bambu, menjadi seperti lampion. Di dalamnya akan diberi lilin atau lampu minyak agar terang di malam hari. Warnanya bermacam-macam, namun umumnya berwarna putih dengan kombinasi gambar hijau dan dekoratif.
Tengan biasanya dipasang di depan rumah dan gang-gang desa. Awalnya digunakan sebagai penerangan karena belum ada listrik. Kemudian setelah penerangan listrik ada dimana-mana, teng-tengan bergeser menjadi tradisi, terutama untuk hiasan di bulan Ramadhan.
Menurut takmir Masjid Agung Kauman, H. Muhaimin, tengan ini pernah diperkenalkan oleh seorang ulama terkemuka Semarang bernama Kyai Damar.
“Maka pada waktu itu seorang tokoh agama Islam membuat alat penerangan yang sekarang disebut tengtengan. Dia membuatnya untuk menerangi jalan dan gang menuju masjid. Maka masyarakat memberinya julukan Kyai Damar, nama sebenarnya bukan itu Damar berarti penerangan Maka untuk mengapresiasinya, masyarakat juga memberi nama sebuah desa yang tidak jauh dari Masjid Kauman dengan nama Desa Pedamaran,” jelas H. Muhaimin, Rabu, 15 Maret 2023.
Halaman selanjutnya
Selama bulan Ramadan, juga menghiasi area jalan dan balai-balai di depan Masjid Kauman, Semarang. Ornamen berwarna hijau dan putih diletakkan berjejer di seberang jalan setinggi lima meter. Pada malam hari, teng-tengan akan terang karena ada lampu di dalamnya.