Tidak hanya etika digital, perhatikan juga ucapan saat bermain media sosial

AKURAT.CO MMedia sosial merupakan tempat seseorang mencurahkan segala yang dimilikinya. Karena setiap individu bebas menyampaikan pendapatnya. Namun, kata-kata tetap harus diperhatikan agar tidak menyakiti orang lain.

“Ketika kita ingin berbagi apa saja, kita membacanya dulu, apa yang kita bagikan, apa yang kita komentari, tentang respon apa yang orang lain dapatkan. Mari kita bayangkan dulu, oh kata-kata saya bisa menyakiti orang lain, jangan. Kami tetap duluan,” kata Ketua Relawan ICT Surabaya, Muhajir Sulthonul Aziz, S.Kom, MIKom saat Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di kawasan Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (15/10/ 2022).

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 akan meningkat, We Are Social mencatat saat ini pengguna internet di Indonesia telah mencapai 202,6 juta pengguna, dimana 170 juta pengguna menggunakan media sosial.

baca juga:

Kapan kamu mau Bagikan sesuatu di media sosial, individu harus menyaringnya terlebih dahulu. Jangan sampai kita hanya berbagi, tapi apa yang dibagikan ternyata blunder.

Key Opinion Leader (KOL) dan Presenter, Indy Barends mengatakan, setiap individu seharusnya sudah mengetahui bahwa sesuatu yang diunggah harus bermanfaat bagi dirinya sendiri dan juga orang lain. Meski faktanya, saat ini beberapa warganet kerap melontarkan hal yang tidak bermanfaat.

“Saya melihat media sosial sebagai tempat untuk memberikan informasi dan hiburan. Kami sebagai aktor yang ingin bermain di media sosial, setidaknya kami tahu apa yang ingin kami lakukan itu benar. Perhatikan kata-katanya, terkadang tulisan dengan huruf besar terkesan emosional. , ini juga harus diperhatikan saat berkomentar. Apalagi kadang kita tidak mengenal orang di media sosial,” kata Indy.

Menyikapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi berkolaborasi dan meluncurkan program Indonesia More Digital Capability. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta orang ditargetkan menerima literasi digital pada 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur ini merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Cyber ​​Kreasi.

Kali ini hadir pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital, diantaranya CMO Kururio, Yuda Adhadiyan, ST. Kemudian Ketua Relawan ICT Surabaya, Muhajir Sulthonul Aziz, S.Kom, MIKom, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) dan Presenter, Indy Barends.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *