Tantangan Keberagaman di Tengah Globalisasi

AKURAT.CO, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi (GNLD) menggelar webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen masyarakat di wilayah Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah dengan tema “Kegiatan Dakwah di Ruang Digital” di lingkungan rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Sabtu (20/5/2023).

Perkembangan teknologi dan globalisasi telah menciptakan tantangan baru bagi budaya media digital, dimana saat ini tidak ada lagi batasan geografis dan budaya, berkat interaksi yang tercipta melalui internet.

Pengguna internet bahkan semakin meningkat setiap tahunnya, We Are Social dan HootSuit mencatat pada awal tahun 2023 pengguna internet di Indonesia kini telah mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari total populasi.

Baca juga:

Namun faktanya, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 dari tiga sub indeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (IP-TIK), sub indeks keterampilan memiliki skor terendah berdasarkan data yang dirilis pada tahun 2019.

Pemahaman tentang literasi digital sangat diperlukan agar perkembangan teknologi internet dapat dimanfaatkan secara optimal.

Selain itu, pengguna internet perlu memiliki pemahaman budaya media digital agar nilai-nilai luhur sebagai bangsa Indonesia tidak tergerus budaya asing dan tidak mudah disusupi paham radikalisme.

“Tantangan keberagaman di era globalisasi karena masih tingginya intoleransi baik antar umat beragama maupun antar umat beragama,” ujar VP Head of Direct Sales & Reatail East Java & Balinusra, PT Indosat Tbk, Heny Tri Purnaningsih sebagai narasumber kegiatan literasi digital #makinkapaldigital 2023 untuk segmen masyarakat di Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah, Sabtu (20/5/2023).

Lebih lanjut dinyatakan bahwa media sosial memiliki lebih banyak kerentanan sebagai bagian dari tantangan keragaman.

Karena saat ini melalui media sosial siapapun bisa menulis, menyebarluaskan informasi sesuka hati, masyarakat juga harus waspada ketika menerima berita atau informasi yang belum tentu benar yang salah satunya mengarah pada paham radikalisme.

Radikalisme adalah pandangan, paham, dan gerakan yang sama sekali menolak tatanan sosial yang sedang berlangsung dan dicirikan oleh agitasi moral yang kuat untuk menentang dan memusuhi orang-orang yang memiliki keistimewaan dan kekuasaan.

Radikalisme ini mengancam kebhinekaan Indonesia yang berkaitan dengan persatuan dan kesatuan bangsa, karena menginginkan perubahan ekstrim sesuai kehendak pengikutnya.

Selain itu, biasanya fanatisme sempit dan pemahaman agama bersifat tekstual. Pemahaman ini akan cenderung mengarah pada disintegrasi bangsa, dan harus diperangi melalui perilaku berinternet yang sehat dan aman dari orang tua.

Setiap orang pasti mengetahui cara aman menjelajah web di internet, orang tua harus memiliki kontrol terhadap anak-anaknya dan mewaspadai remaja yang cenderung labil dan mudah terpengaruh oleh konten di internet.

Sebagai informasi, webinar Digital Semakin Mampu merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Semakin Mampu Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Sibercreation.

Sejumlah pembicara dari program Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 hadir yang ahli di bidangnya untuk berbagi antara lain Musisi & Drummer Tambahan Noah, Rio Alief, Ketua PW Alkaheraat Sulut, Dedi Irawan, dan VP Ketua Direct Sales & Retail Jawa Timur & Balinusra , PT Indosat Tbk, Heny Tri Purnaningsih.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website literasidigital.id, atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *