AKURAT.CO Upaya pengendalian perubahan iklim bergema di seluruh dunia, dan Indonesia telah menyatakan komitmen untuk berperan aktif dalam setiap agenda mitigasi perubahan iklim. Hal ini tercermin dari keikutsertaan Indonesia dalam Paris Agreement on the United Nations Framework Convention on Climate Change atau Perjanjian Paris. Indonesia juga telah menyerahkan dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) dan dokumen NDC yang diperbarui ke Sekretariat UNFCCC yang menunjukkan betapa nyata komitmen Indonesia.
Salah satu bentuk kontribusi Indonesia diwujudkan dengan mendukung pembiayaan proyek-proyek ramah lingkungan, antara lain dengan menerbitkan tabungan ritel green sukuk – sukuk. Dana yang diperoleh dari Surat Berharga Negara (SBN) ritel akan dialokasikan untuk dua sektor, yaitu transportasi berkelanjutan dan ketahanan terhadap perubahan iklim.
Head of Advisory & Investment Connoisseur Moduit, Manuel Adhi Purwanto, menyambut baik upaya pemerintah mengendalikan perubahan iklim melalui instrumen investasi sukuk hijau ritel. Apalagi pemahaman dan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, akan pentingnya langkah-langkah mitigasi perubahan iklim semakin tinggi. “Saat ini model investasi hijau telah menjadi tren global, begitu juga di Indonesia. Ini sebagai bentuk kepedulian publik terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan,” kata Manuel Adhi Purwanto.
baca juga:
Manuel mencontohkan, saat pemerintah menerbitkan Sukuk Tabungan (ST) seri ST008 pada November 2021, di mana penggalangan dana sebesar Rp 5 triliun yang ditargetkan pemerintah bisa tercapai, dua hari sebelum masa penawaran ditutup. “Pemerintah bahkan harus menerapkan sistem kuota harian saat menawarkan ST008, karena animo masyarakat tinggi, padahal saat itu kasus positif Covid-19 masih tinggi,” jelasnya.
Mencermati fakta tersebut, Manuel Adhi Purwanto optimistis Sukuk Tabungan seri ST009 yang ditawarkan pemerintah mulai 11 November hingga 30 November 2022 juga akan diminati dan mencapai target penggalangan dana dari pemerintah. Apalagi, penerbitan ST009 merupakan pilihan yang tepat di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih berlangsung. “Situasi pasar yang berubah dengan cepat membuat arah pasar sulit diprediksi. Oleh karena itu, investasi yang aman dengan imbal hasil tertentu, terutama instrumen SBN, sangat direkomendasikan saat ini,” ujarnya.
ST009 disebut aman karena pokok dan kupon dijamin undang-undang. Menariknya, meski dijamin negara, kupon sukuk tabungan ini tentu lebih tinggi dari rata-rata suku bunga bank BUMN. Selain itu, sukuk tabungan juga menawarkan kupon mengambang dengan kupon minimal. Artinya besaran reward akan disesuaikan dengan perubahan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) setiap tiga bulan. Saat ini, suku bunga acuan berada pada level 4,75% dan berpotensi meningkat hingga tahun depan. Jika mengacu pada seri ST008 dengan spread 130 bps (1,3%) maka ST009 berpotensi ditawarkan dengan kupon minimal 6,05% dan akan disesuaikan lebih tinggi jika suku bunga acuan naik.
Mengenai tenor, sukuk tabungan ini merupakan investasi jangka pendek yaitu dua tahun, dan memiliki fitur early redemption, yang memungkinkan investor menerima sebagian dari pelunasan pokok instrumen ini oleh pemerintah sebelum jatuh tempo. Namun, sukuk tabungan tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder atau dipindahtangankan hingga jatuh tempo.
Yang terpenting tentunya sukuk tabungan dikelola sesuai prinsip syariah, sehingga tidak mengandung unsur maysir (judi), gharar (ketidakjelasan) dan riba (riba), serta telah dinyatakan syariah oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Bagi masyarakat yang tertarik untuk membeli ST009 dapat dilakukan dengan sangat mudah melalui platform Moduit. Perlu diketahui bahwa ST009 dapat diperoleh dengan menggunakan sistem transaksi elektronik sehingga memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya, apalagi investasi ini dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, dengan minimal investasi Rp 1 juta.