Jumat, 10 Maret 2023 – 01:44 WIB
Perjalanan Kabargadget – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), sukses menggelar Program Dana Pendamping pada 2022.
Kembali berkolaborasi dengan Kedaireka Universitas Indonesia (UI), Guru Besar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI, Prof. dr. Fatma Lestari, M.Sc., Ph.D., kembali mendapat kepercayaan untuk menyusun Pedoman Pengembangan Destinasi Wisata Aman Bencana. Gulir untuk informasi lebih lanjut.
Kemenparekraf juga menggandeng salah satu diaspora Indonesia yang berkarir di Kobe University, Mizan BFBisri, Ph.D. Penyusunan pedoman ini merupakan hasil kerjasama antara Kedaireka UI dan Kemenparekraf pada tahun 2022. Kemudian ditindaklanjuti menjadi Pedoman Destinasi Wisata Aman Bencana.
Dalam program Kedaireka sendiri, hal tersebut tertuang dalam sub pembahasan atau KAK 5 tentang pengembangan pedoman wisata aman bencana. Sama seperti tahun 2022, dalam pelaksanaannya, Prof. Fatma Lestari akan dibantu oleh tim dari Disaster Risk Reduction Center (DRRC) UI serta mahasiswa UI yang tergabung dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Rencananya DRRC UI juga akan membantu dalam mensosialisasikan pedoman tersebut sekaligus melakukan pembinaan. Tidak hanya untuk destinasi wisata tetapi juga Desa Wisata (DeWi). Penyusunan pedoman ini merupakan hasil kerjasama antara Kedaireka UI dan Kemenparekraf pada tahun 2022 Kemudian ditindaklanjuti menjadi Pedoman Destinasi Wisata Aman Bencana,” kata Prof Fatma Lestari yang juga Ketua DRRC UI, dalam keterangannya, Jumat 10 Maret 2023.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Sandiaga Uno saat tampil dalam The Weekly Brief With Sandi Uno mengatakan, pihaknya dan lembaga yang dipimpinnya terus melakukan upaya penanganan. krisis pariwisata untuk bangkit lebih cepat dan pulih lebih kuat. .
Halaman selanjutnya
“Kami sebagai regulator terus melakukan upaya menghadapi krisis untuk bangkit lebih cepat, pulih lebih kuat. Salah satu strategi yang dilakukan adalah penguatan dan peningkatan daya tahan (resilience) destinasi pariwisata terhadap potensi bencana alam dan non alam,” ujarnya. .