Samsung Mendukung Diagnosis Alzheimer Digital Dengan Galaxy Tab S8+

AKURAT.CO, Baru-baru ini, banyak perusahaan teknologi seperti Apple berfokus untuk menghadirkan solusi kesehatan ke garis depan melalui produk mereka. Kini, langkah serupa datang dari Korea Selatan. Samsung telah mengumumkan dukungan untuk Diagnosis Digital Alzheimer melalui penggunaan Galaxy Tab S8+.

Bidang teknologi dan kesehatan selalu berkaitan erat. Kemajuan yang dibuat dalam sains membentuk dasar kedokteran moderndari menyembuhkan penyakit dan memfasilitasi pembedahan hingga memainkan peran penting dalam diagnosis dini.

Samsung Galaxy Tab S8+ Akan Memainkan Peran Utama Dalam Diagnosis Alzheimer Digital

Baca juga:

Melansir dari Gizmochina pada Selasa (14/3/23), Samsung telah mengumumkan dukungan untuk Alzheimer’s Digital Diagnosis menggunakan Galaxy Tab S8+ Enterprise Edition. Anak perusahaan Swiss telah bekerjasama dengan Bottneuro AG, a startup teknologi medis, untuk melakukan penelitian tentang pengembangan solusi diagnosis Alzheimer.

Bottneuro telah mengembangkan teknologi yang mengidentifikasi area otak tempat terjadinya Alzheimer melalui data 3D MRI dan PET, dan melakukan perawatan target elektrik dengan neurostimulator yang dikembangkannya sendiri ‘Mia Mind’.

Galaxy Tab S8+ digunakan untuk mengontrol neurostimulator dan mengirim data pemeliharaan. Perkembangan ini membuat diagnosis dini jauh lebih mudah dan lebih mudah diakses. Solusi yang dikembangkan melalui penelitian ini akan diberikan kepada pasien klinis di rumah sakit di Swiss.

Samsung berencana memasok 100 produk Galaxy Tab S8+ pada Juni 2023, dengan jumlah unit yang dipasok meningkat menjadi 2.500 unit pada akhir tahun ini. Perseroan menargetkan memperluas pasokan produk ke berbagai kawasan, termasuk Eropa, tahun depan.

Penggunaan Diagnostik Digital untuk penyakit Alzheimer menjadi semakin penting seiring bertambahnya usia populasi global. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini ada sekitar 50 juta orang di seluruh dunia yang menderita penyakit ini demensiadengan penyakit Alzheimer sebagai bentuk yang paling umum. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 50 juta orang di seluruh dunia menderita demensia, dan penyakit tersebut Alzheimer menyumbang 60-70% kasus demensia. Pada tahun 2021, jumlah orang yang hidup dengan demensia diproyeksikan menjadi sekitar 55 juta, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 78 juta pada tahun 2030 dan 139 juta pada tahun 2050, karena penuaan populasi global.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *