
Perserikatan Bangsa-Bangsa (Kabargadget) – Rancangan resolusi yang diajukan Rusia yang menyerukan akses bantuan dan perlindungan warga sipil di Ukraina jatuh ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam pemungutan suara pada Rabu (23/3).
Dari total 15 negara anggota Dewan Keamanan, hanya Rusia dan China yang menyetujui rancangan resolusi tersebut sedangkan sisanya abstain.
Resolusi yang dirancang Rusia tidak menyebutkan peran Moskow dalam krisis Ukraina.
“Jika Rusia benar-benar peduli dengan kondisi kemanusiaan, mereka seharusnya berhenti mengebom anak-anak dan berhenti menggunakan taktik pengepungan. Tapi bukan itu masalahnya,” kata Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward di Dewan setelah pemungutan suara.
Rusia sejauh ini membantah menargetkan warga sipil.
Untuk disahkan, rancangan resolusi Dewan Keamanan harus memiliki setidaknya sembilan suara mendukung dan tidak ada veto dari negara-negara ini: Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Cina, dan Rusia.
Moskow sebelumnya membatalkan pemungutan suara di Dewan Keamanan yang dijadwalkan Jumat pekan lalu, setelah menuduh negara-negara Barat memberikan “tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya” pada langkah itu.
Rusia mengajukan rancangan tersebut setelah Prancis dan Meksiko menarik versi rancangan mereka ke Dewan Keamanan dengan keyakinan bahwa rancangan itu akan diveto oleh Moskow.
Draf dokumen Prancis dan Meksiko itu memuat kritik terhadap Rusia yang dianggap menjadi penyebab munculnya masalah kemanusiaan di Ukraina.
Ukraina dan sekutunya, sementara itu, berencana untuk mengajukan rancangan itu ke forum pemungutan suara di Majelis Umum PBB.
Dalam majelis yang beranggotakan 193 itu, tidak ada negara yang memiliki hak veto (hak untuk membatalkan).
Afrika Selatan juga mengajukan kontra draft ke Majelis Umum mengenai Ukraina, tetapi tidak menyebutkan Rusia.
Rancangan Ukraina saat ini mendapat dukungan dari 88 anggota Majelis, sedangkan versi Afrika Selatan didukung oleh enam negara, termasuk China, kata para diplomat.
Ukraina dan sekutunya berusaha untuk meningkatkan 141 suara yang mendukung pada 2 Maret, ketika Majelis Umum mengeluarkan resolusi yang menyesalkan “agresi” Rusia di Ukraina dan mendesak Moskow untuk menarik pasukan dari Ukraina.
Resolusi 2 Maret ditolak oleh Rusia, Belarusia, Korea Utara, Suriah, dan Eritrea. Sebanyak 35 negara, termasuk China, abstain.
Sumber: Reuters
Baca juga: Dewan Keamanan PBB menyatakan keprihatinan mendalam tentang Ukraina
Baca juga: Ukraina Ingin DK PBB Kunjungi Zona Perang
Baca juga: Dewan Keamanan PBB Gelar Sidang Darurat tentang Ukraina
Penerjemah: Tia Mutiasari
Atman Ahdiat
HAK CIPTA © Kabargadget 2022