
Jakarta (Kabargadget) – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan Surat Izin Penggunaan Darurat (EU) untuk Vaksin IndoVac produksi BUMN farmasi PT Bio Farma untuk penggunaan dosis booster.
“Vaksin booster IndoVac EUA sudah saya setujui kemarin, Kamis (3/11), dan sudah bisa diterbitkan,” kata Kepala BPOM RI Penny K Lukito dalam konferensi pers Penerbitan InaVac Vaksin Primer EUA di Jakarta, Jumat.
Dengan diterbitkannya booster IndoVac EUA maka semua produk vaksin dosis booster dengan platform subunit protein sudah dapat digunakan oleh masyarakat.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir menyatakan pihaknya siap memproduksi 20 juta dosis vaksin IndoVac, untuk tahap awal.
Jumlah ini dapat ditingkatkan menjadi 40 juta dosis per tahun pada tahun 2023 dengan penambahan fasilitas produksi.
Selanjutnya kapasitas produksi dapat ditingkatkan lagi menjadi 100 juta dosis per tahun pada tahun 2024, tergantung kebutuhan dan permintaan.
Bio Farma telah memproduksi vaksin IndoVac untuk kebutuhan dalam dan luar negeri menyusul peluncuran vaksin oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 13 Oktober 2022.
Untuk kebutuhan dalam negeri, Bio Farma menyerahkan semua mekanismenya ke Kemenkes, berapapun kebutuhannya, Bio Farma akan siap mendukung.
Dari sisi izin edar, setelah mengantongi EUA untuk vaksinasi primer, Bio Farma telah selesai melakukan uji klinis booster dewasa dan telah menyerahkan laporan ke BPOM RI.
Untuk kebutuhan ekspor, Bio Farma sedang dalam proses pengajuan EUL (Emergency Use Listing) ke World Health Organization (WHO). Dengan EUL, Bio Farma akan mampu memenuhi permintaan internasional akan vaksin COVID-19.
Baca juga: Bio Farma: IndoVac Lulus Tahap Uji Klinis Booster
Baca juga: Bio Farma: Vaksin IndoVac Aman dan Efektif Berdasarkan Uji Klinis
Wartawan: Andi Firdaus
Triono Subagyo
HAK CIPTA © Kabargadget 2022