Berhenti Menyebarkan Data Pribadi di Dunia Digital, Begini Penjelasannya

AKURAT.CO, Perkembangan teknologi memicu perubahan gaya hidup menjadi serba digital. Selain memberikan kemudahan dan kepraktisan dalam beraktivitas, era digital juga membuka potensi buruk, seperti penipuan dan pencurian akun.

Metode penipuan juga telah berubah. Kini, pelaku terlebih dahulu mengumpulkan data pribadinya sedikit demi sedikit hingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Untuk apa? tujuannya adalah untuk menipu, mencuri, atau digunakan untuk tujuan lain. Semua data tersebut diperoleh pelaku dari media sosial atau data digital lainnya.

Terkait hal tersebut, Head of Creative Visual Brand Hello Monday Morning, Investor UMKM, Andry Hamida mengimbau masyarakat untuk lebih peka dalam menggunakan data pribadi.

baca juga:

“Berhenti membagikan data pribadi, seperti tanggal lahir, nama keluarga, alamat tempat tinggal, nomor telepon, alamat email, foto keluarga dan teman, informasi medis, percakapan pribadi, dan dokumen kependudukan,” kata Andry Hamida saat acara Makin Cakap Digital 2020 webinar. bagi kelompok masyarakat dan masyarakat di Kabupaten Jombang Jawa Timur baru-baru ini.

Andry melanjutkan, semua orang mungkin tidak menyadari jika hal itu tersebar di dunia digital. Sebab, bisa saja orang lain yang menyebarkannya. Misalnya, ketika seorang kerabat atau teman mengunjungi rumah dan merekam video, ternyata alamat rumah dicatat.

“Jadi kita harus perhatikan lagi. Kalau mau main media sosial harus bisa dan bijak,” jelas Andri.

Pengguna internet di Indonesia akan meningkat pada tahun 2021, We Are Social mencatat saat ini pengguna internet di Indonesia telah mencapai 202,6 juta pengguna, dimana 170 juta pengguna di antaranya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61,8% dari total penduduk Indonesia.

Terkait pengertian media sosial, pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi berkolaborasi dan meluncurkan program Indonesia More Digital Capability. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital.[]



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *